Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Tarian Ja’i Sambut Kedatangan Uskup Militer Italia
Matakatolik.Com - Terik siang tak menghalangi anggota Paguyuban Keluarga Besar Ngada Jakarta (PKBNJ) unjuk kebolehan menampilkan tarian Ja’i. Mereka menyambut kedatangan Uskup Militer Italia Mgr. Dos Santos di Gereja Katedral Jakarta, Senin 20 Agustus 2018.
Mgr. Dos Santos hadir bersama dua Imam Keuskupan Militer Italia. Mereka tiba di halaman Gereja Katedral pukul 09.30 WIB. Mgr. Dos Santos hadir menjadi salah satu Selebran pada misa perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73, di Gereja Katedral Jakarta.
Pantauan Matakatolik.Com, rombongan Mgr. Dos Santos diterima langsung Uskup Keuskupan TNI/Polri Mgr. Ignatius Suharyo yang didampingi Pastor Bantuan Militer TNI/Polri RD. Rofinus Neto Wuli. Ikut mendampingi Dirjen Bimas Katolik Kementrian Agama RI Eusabius Binsasi dan istrinya Susana Sarumaha.
Tampak para penari bergerak lincah mengikuti irama Ja’i yang menghentak mengiringi langkah kaki para Uskup dan Imam memasuki Gereja Katedral Jakarta.
Lenggak-lenggok para penari terlihat sangat indah. Mereka tampil apik sebagai simbol selamat datang kepada tamu yang hadir.
Tari Ja’i adalah tarian tradisional masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini merupakan tarian masal yang dilakukan oleh masyarakat di sana sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan. Tari Ja’i ini merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal di Flores, khususnya masyarakat Ngada, dan sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti perayaan, upacara adat dan menyambut tamu kehormatan.
Kory Ingu Fojugoda, salah satu peserta Ja'i mengatakan bersyukur karena tarian Ja'i bisa ditampilkan di depan tamu penting.
“Tentu saja sangat positif karena tarian ini merupakan tarian tradisonal untuk menyambut tamu kehormatan,” kata Kory.
Menariknya, tarian ini ditampilkan beda seperti biasanya. Kalau selama ini kita kenal tarian Ja’i menggunakan musik modern, namun pada perayaan ini menggunakan alat musik tradisonal gong dan gendang.
Paguyuban Keluarga Besar Ngada Jakarta (PKBNJ) adalah salah satu kelompok yang aktif melestarikan tarian Ja’i. Selama belasan tahun, kelompok ini aktif tampil di berbagai festival dan acara-acara besar.
Pada 9 Agustus 2018 mereka tampil pada upacara pembukaan International Gamelan Festival yang pertama kali berlangsung di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah.
Matakatolik - Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar