Matakatolik.Com – Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia bersumber dari nilai-nilai agama.
“Kalau kita cermati setiap kearifan lokal di etnis dan budaya apa pun di nusantara ini kita bisa rujuk dan kita temukan dari nilai-nilai agama. Semua kearifan lokal bersumber dari nilai-nilai agama,” kata Menteri Lukman dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), di Gedung Stovia, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).
Bahkan, Menteri Lukman menilai kearifan lokal tidak ada yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
“Mungkin di semua wilayah di tanah air kita mengenal kearifan lokal. Setidaknya tidak ada bentuk kearifan lokal yang secara esensial bertentangan dengan nilai-nilai agama,” ungkapnya.
Menurut dia, yang dimaksudkan dengan esensial dengan nilai agama adalah sisi dalam dari agama bukan formalitas.
“Agamanya yang esensial, yang universal seperti menegakkan keadilan,” ujar dia.
Maka, tugas kita sebagai generasi penerus adalah mampu memahami dan diterapkan dalam kehidupan setiap hari.
“Disinilah tugas dan kewajiban kita sebagai generasi yang sekarang mendapatkan warisan dari pendahulu kita. Nilai-nilai agama tetap mampu kita pahami dan diamalkan dengan memanfaatkan budaya dengan baik,” katanya.
Umat Katolik, kata dia, tentu sangat memahami istilah inkulturasi. “Disitulah simbol saling membutuhkan nilai –nilai agama dan nilai budaya,” pungkas dia.
(Matakatolik – Ervan Tou)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar