Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Generasi Milenial Tidak Boleh Diam
Matakatolik.Com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli, mengatakan generasi milenial tidak boleh diam untuk membangun NKRI. Sebab, peran dan kontribusi generasi milenial sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI dari berbagai ancaman. Baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
"Membangun kritik yang membangun kesadaran. Kita mengisi kemerdekaan dan menjaga kemajemukan kita dengan melakukan dan menghasilkan ide-ide kreatif," ujar Guntur, dalam Diskusi Publik Rumah Milenial, di Hotel Ibis, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, (28/8/2018).
Ia mendorong anak muda agar kreatif membangun Indonesia. Guntur juga mengajak generasi milenial untuk lebih terbuka menerima kebhinekaan. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara yang memiliki kemajemukan.
Menurut dia, banyak pengamat yang sudah lama memprediksi negara Indonesia bisa pecah karena beragamnya suku, agama dan budaya.
Namun, ia optimis, hal tersebut tidak akan terjadi jika generasi milenial bersatu untuk menjaga kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Sebab, kata dia, latar belakang masyarakat Indonesia dari berbagai suku, agama dan golongan merupakan sebuah kelebihan yang perlu dijaga dan dipertahankan.
"Kalau perbedaan kita bisa ditata dengan baik maka akan menjadi kelebihan. Namun akan menjadi ancaman jika dipakai untuk dipolitisasi. Ini yang harus diperhatikan oleh kaum milenial," ujarnya tegas.
Lebih jauh ia mengajak generasi milenial untuk menggunakan media sosial dengan baik. Sebab, kata dia, ancaman radikalisme sudah muncul melalui media sosial.
"Banyak hal dibuat melalui propaganda media sosial. Disitulah peran yang dapat mempengaruhi anak muda. Maka, generasi milenial harus aktif dan bijak dalam menggunakan media sosial," katanya.
Matakatolik - Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar