Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Presiden Jokowi Apresiasi Kerja Keras Polri
Matakatolik.Com - Di Hari Bhayangkara ke-72 Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia atas kesungguhan yang selalu ditunjukkan saat menjalankan tugas di manapun mereka berada. Selain itu, apresiasi secara khusus juga diberikan oleh Presiden atas tindakan pengamanan yang dilakukan Polri sehingga umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang.
Hal itu disampaikan Presiden secara langsung saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu, 11 Juli 2018.
"Saya yakin apa yang dilakukan oleh setiap anggota Polri adalah wujud pengabdian terbaik kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara," ujarnya.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, dalam sebuah laporan bertajuk "Gallup's 2018 Global Law and Order", Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara teraman di dunia. Laporan tersebut menempatkan Indonesia berada di posisi ke-9 di atas Denmark, Slovenia, dan Luksemburg.
Ia mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan suatu hal yang membanggakan dan harus dipertahankan. Dalam hal ini, Presiden mengakui dedikasi dan kerja keras Polri yang turut menjadikan Indonesia berada dalam posisi 10 besar itu.
"Sebuah capaian yang membanggakan kita semuanya dan harus kita jaga serta pertahankan. Ini merupakan hasil kerja seluruh elemen bangsa. Di dalamnya tentu ada peran, kerja keras, serta pengabdian dan dedikasi anggota Polri," tuturnya.
Meski demikian, Polri diminta untuk tak cepat berpuas diri. Apalagi ke depannya Polri akan menghadapi tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Hal ini diingatkan oleh Presiden dalam amanatnya.
"Ke depan, Polri akan menghadapi tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Tuntutan dan harapan rakyat terhadap Polri semakin meningkat. Terlebih lagi dunia sekarang ini terus berubah, terus berkembang dan bergerak yang membawa ancaman-ancaman baru terhadap situasi keamanan dalam," ucapnya.
Oleh karenanya, Presiden berpesan agar seluruh jajaran Polri tidak pernah lengah dan selalu waspada dalam menjalankan tugas dan menjaga keamanan NKRI. Selain itu, Polri juga diminta agar senantiasa menjalankan perannya dalam menjaga kerukunan dan nilai-nilai kebinekaan.
"Polri harus tetap membangkitkan rasa persaudaraan, menggalang kerukunan dan persatuan antarelemen masyarakat sehingga kita tidak masuk dan terjebak dalam lingkaran permusuhan dan kebencian," ujarnya.
Dalam acara tersebut, turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Juga tampak hadir, Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno serta para menteri Kabinet Kerja.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar