Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Bertemu PP GMKI, Panglima TNI: Generasi Millenial Harus Berkarya
Matakatolik.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bertemu Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (15/3/2018).
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Sahat Martin Philip Sinurat menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan tersebut.
Pertama, GMKI memberikan apresiasi atas hubungan baik yang terjalin antara TNI dan Polri dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
"Saat ini ada sekelompok orang yang ingin membenturkan masyarakat, termasuk hubungan antara TNI dan Polri. Namun TNI dan Polri menunjukkan sikap tidak bisa dipecah-belah, dan menjunjung tinggi kepentingan Nasional dan Pancasila. Hal ini menjadi contoh bagi masyarakat terkhusus generasi muda," kata Sahat.
Selanjutnya Sahat menyampaikan pentingnya netralitas lembaga negara, termasuk TNI di masa-masa menjelang Pilkada dan Pemilu 2019. Apalagi Pilkada dan Pemilu ke depan diperkirakan akan diwarnai dengan perseteruan politik sehingga peran dari TNI dan Polri sangat penting untuk menjaga netralitas dan stabilitas di tengah masyarakat.
"Dalam kaitan dengan proses demokrasi di Indonesia, GMKI juga menyampaikan bahwa mahasiswa akan selalu mengawal jalannya pemerintahan, termasuk legislatif. Sebagai contoh adalah mengkritisi diputuskannya Undang-Undang MD3 melalui pernyataan sikap dan aksi demonstrasi. GMKI mengharapkan dalam aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa, TNI dan Polri yang menjaga jalannya aksi dapat bersikap bijak sehingga tidak terjadi benturan dan tindakan represif terhadap mahasiswa," kata alumni magister Institut Teknologi Bandung ini.
Hal ketiga yang disampaikan oleh GMKI adalah mengenai pendekatan TNI terhadap masyarakat di Tanah Papua.
"GMKI menilai positif kebijakan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi di tanah Papua. Namun kebijakan positif ini harus juga didukung pendekatan dialog kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak menganggap negara ataupun TNI dan Polri sebagai musuh, melainkan pemerintah yang ingin menjaga, melindungi, dan membangun kesejahteraan masyarakat Papua," ujar Sahat.
Sekretaris Umum PP GMKI Alan Christian Singkali menyampaikan bahwa Panglima TNI menyambut kehadiran GMKI dengan hangat dan memberikan respon yang positif.
"Dalam kesempatan tersebut, Panglima menyatakan bahwa TNI melaksanakan tugas sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku sehingga seluruh aparat TNI beserta Polri akan selalu berdiri di atas semua golongan dan mengawal persatuan bangsa berdasarkan Pancasila," kata Alan.
Menurut Alan, Panglima menjelaskan sikap TNI terkait Pilkada dan Pemilu yang akan segera berlangsung.
"Panglima tadi menegaskan TNI bersikap netral dan tidak memihak. Panglima juga sudah menyampaikan kepada jajaran di bawahnya agar tidak ikut berpolitik praktis dan tidak berbisnis. Panglima menceritakan bahwa info terakhir dari Bawaslu, belum ada oknum atau institusi TNI di daerah yang dilaporkan melakukan tindakan politik praktis," ungkap Alan yang merupakan lulusan Universitas Hasanuddin Makassar.
Mengenai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa, Alan menerangkan bahwa Panglima akan mengingatkan jajaran TNI di daerah agar tidak melakukan tindakan yang berlebihan. Namun Panglima juga memberikan saran agar kritik yang baik harus juga disampaikan dengan cara yang baik sehingga dapat diterima dengan baik pula oleh pemerintah.
Terkait dengan Papua, Panglima mengatakan bahwa saat ini TNI tidak lagi melakukan pendekatan operasi militer melainkan pendekatan operasi kemanusiaan. Sebagai contoh adalah bencana kesehatan buruk di Asmat yang terjadi baru-baru ini.
"Panglima jelaskan bahwa beliau segera menugaskan tim dokter tentara untuk melakukan tindakan mitigasi dan pengobatan kepada seluruh warga selama 270 hari di Asmat. Begitu juga mengirim kapal dan pesawat untuk siaga di sana. Hal yang sama juga akan segera dilakukan di daerah-daerah lain di Papua, seperti membantu peningkatan sumber daya manusia dalam pengolahan produk sagu sehingga dapat meningkatkan persediaan pangan yang bergizi cukup bagi rakyat. Beliau sangat mendalam membahas Papua, bahkan sempat menyanyikan sedikit lirik lagu Aku Papua karya Franky Sahilatua," kata Alan.
Di samping itu, Panglima berharap generasi milenial mampu menciptakan prestasi unggul yang dapat mengharumkan nama bangsa di dunia global.
"Tadi Panglima berpesan agar generasi muda termasuk GMKI dapat membuat karya dan mengukir prestasi unggul bagi bangsa. Generasi millenial harus saling bekerjasama dan berkolaborasi sehingga keunggulan bangsa seperti kuliner dan berbagai produk lainnya dapat dikenal tidak hanya di Indonesia tapi juga sampai ke negara-negara lain di dunia," pungkas Alan.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar