Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
APAKAH GEREJA KATOLIK TIMUR SAMA DENGAN GEREJA ORTODOKS?
Ket. Foto: Paus Fransiskus dan Patriak
Matakatolik.com-Banyak umat Katolik Roma di Indonesia tidak familiar dengan Katolik Timur, bahkan mengira bahwa Gereja Katolik Timur adalah Gereja Ortodoks. Ini sesuatu yang keliru karena Gereja Katolik Timur bukanlah Gereja Ortodoks. Hal yang wajar karena Gereja Katolik di Indonesia seluruhnya adalah Gereja Katolik Latin. Belum ada Gereja Katolik Timur hadir di Indonesia hingga sekarang.
Selain itu, tampaknya istilah salah kaprah “Katolik Ortodoks” menjadi salah satu alasan mengapa umat Katolik Latin di Indonesia menganggap Katolik Timur sama dengan Ortodoks. Istilah “Katolik Ortodoks” sebenarnya adalah istilah yang keliru. Gereja Ortodoks bukanlah bagian dari Gereja Katolik. Dalam dialog resmi Gereja Katolik dengan Gereja Ortodoks, biasanya istilah resmi yang digunakan adalah “Catholic and Orthodox Dialogue” atau “Orthodox and Catholic Dialogue”, bukan “Roman Catholic and Orthodox Catholic Dialogue” karena memang Gereja Katolik itu bukan hanya Gereja Katolik Roma saja. Oleh karena itu mari meninggalkan istilah “Katolik Ortodoks” (dan juga “Katolik Anglikan”) karena istilah itu tidak pernah eksis dalam dialog resmi Gereja Katolik dengan Gereja Ortodoks atau dengan Gereja Anglikan.
Untuk membedakan Gereja Katolik Timur dengan Gereja Ortodoks, perlu diketahui dulu tentang klasifikasi umum Gereja-gereja Timur. Istilah Gereja-gereja Timur itu merujuk pada Gereja-gereja yang pusatnya berada di wilayah timur Kekaisaran Romawi, sementara Gereja Katolik Latin biasa disebut Gereja Barat. Ada beberapa pengelompokkan Gereja Timur yang umum, yaitu:
1. Gereja Katolik Timur = Gereja-gereja Timur yang berada dalam persatuan dengan Paus Roma. Gereja Katolik Timur memiliki ajaran iman dan moral yang sama dengan Gereja Katolik Roma/Gereja Katolik Barat.
2. Gereja Ortodoks Timur = Gereja-gereja Timur yang memisahkan diri dari Gereja Katolik pada skisma besar tahun 1054 dengan Patriark Konstantinopel sebagai pemimpin persekutuan Gereja Ortodoks Timur.
3. Gereja Ortodoks Oriental = Gereja-gereja Timur yang memisahkan diri dari Gereja Katolik setelah Konsili Kalsedon tahun 451 M karena menganut ajaran Miafisitisme.
4. Gereja Timur Assiria = Gereja Timur yang memisahkan diri dari Gereja Katolik setelah Konsili Efesus 431 M.
Perbedaan mendasar antara Gereja Katolik Timur dengan Gereja Timur non-Katolik adalah persatuan penuh dengan Paus Roma. Gereja Timur non-Katolik tidak berada dalam persatuan penuh dengan Paus Roma, sedangkan Gereja Katolik Timur berada dalam persatuan penuh dengan Paus Roma. Perbedaan ini kemudian berdampak pada penerimaan dogma-dogma Katolik. Misalnya, Katolik Timur, meski mengekspresikannya dengan berbeda dari Katolik Roma, menerima dogma Maria Yang Dikandung Tanpa Noda (Immaculata) dan Infallibilitas Paus, sedangkan Gereja Timur non-Katolik menolak keduanya. Katolik Timur juga mengakui Primat Universal Paus, sedangkan Gereja Timur non-Katolik menolaknya.
Sebagian besar Katolik Timur adalah Gereja-gereja Timur yang bersatu kembali dengan Roma, kecuali Katolik Maronit dan Katolik Italo-Albania. Dalam persatuan kembali dengan Roma, Gereja Katolik Timur tidak meninggalkan Tradisi Timur mereka yang berasal dari para rasul. Gereja Katolik mengakui Tradisi Apostolik baik di timur maupun di barat. Oleh karena Gereja Katolik Timur tetap mempertahankan Tradisi Timur mereka, maka kita bisa melihat bahwa Gereja Katolik Timur dan Gereja-gereja Timur non-Katolik seperti mirip satu sama lain dalam tradisi dan liturginya.
Di dalam Gereja-gereja Timur non-Katolik, kita bisa melihat counterpart beberapa Gereja Katolik Timur. Sebagai contoh:
Di Gereja Katolik, ada Gereja Katolik Rusia. sementara di Ortodoks Timur, ada Gereja Ortodoks Rusia. Ada Gereja Katolik Koptik dan di Ortodoks Oriental, ada Gereja Ortodoks Koptik.
Ada Gereja Katolik Armenia dan counterpartnya adalah Gereja Apostolik Armenia, dan masih banyak lagi yang lain kecuali Katolik Maronit dan Katolik Italo-Albania karena keduanya tidak pernah meninggalkan persatuan dengan Roma.
Apakah fakta bahwa keberadaan Gereja Katolik Timur itu berarti Gereja Katolik terpecah? Tentu saja tidak karena Gereja Katolik Timur mengimani dan mengakui ajaran iman dan moral Gereja Katolik.
Demikian penjelasan singkat ini, semoga bermanfaat dan membuat kita semakin mengenal Gereja Katolik Timur, saudara-saudara kita, Katolik Latin, dalam persatuan dengan Roma.
Matakatolik
Sumber: Facebook Katolik Indonesia
Instaurare Omnia in Christo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar