Headline News

TPDI Minta Polri Menghentikan Proses Penghancuran Idealisme Mahasiswa PMKRI Ruteng


Matakatolik.com - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, meminta Polri untuk menghentikan proses  penghancuran idealisme mahasiswa PMKRI Ruteng, Manggarai, Flores, NTT.

Dalam rilis yang diterima Matakatolik.com, Senin, (8/1/2018), TPDI sangat menyesalkan peristiwa pemukulan terhadap aktivis Mahasiswa PMKRI Ruteng yang terjadi pada tanggal 7 Januari 2018 pukul 01.00 WITA.

"Pemukulan yang dilkukan pada dini hari, tepatnya pada pkl 01.00 yang menimpa Mahasiswa PMKRI Cabang Ruteng itu sudah masuk kategori pelanggaran hukum yang dikualifikasi sebagai kejahatan penganiayaan," kata Petrus.

Lebih lanjut Petrus mengatakan, yang jadi soal besar adalah tindakan oknum pelakunya diduga bertujuan untuk "membunuh" Idealisme Mahasiswa PMKRI.

Ia menduga pelaku berasal dari institusi Polri, yang dalam bertindak seharusnya tetap berpegang teguh atas dasar hukum, bersifat melindungi dan dengan tetap menjunjung tinggi hukum dan HAM seseorang. 

"Sikap anggota Polisi yang berbalik bertindak brutal berdasarkan dendam dan telah membawa korban pada anak muda Mahasiswa PMKRI yang penuh idealisme harus dipandang sebagai ada niat untuk membunuh idealisme yang sangat kuat dimiliki oleh Mahasiswa PMKRI, yang hingga saat ini masih tetap konsisten berjuang menuntut perbaikan pelayanan Penegakan Hukum, Keadilan dan Kebenaran, sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum," ujar Petrus.

"Sebuah sikap yang sudah langka dimiliki oleh generasi muda saat ini, karena dimakan oleh sikap pragmatisme yang melanda sebagaian besar anak bangsa termasuk diinternal Polri, tetapi masih kuat dimiliki oleh PMKRI," sambungnya.

Padahal, kata Petrus, dua kasus sebelumnya berupa pengniayaan terhadap Mahasiswa PMKRI Cabang Ruteng pada tanggal 9 Desember 2017 oleh oknum Polres Manggarai dan kasus OTT Propam Polda NTT terhadap Iptu Aldo Febrianto, Kasatreskrim Polres Manggarai, belum ditangani dan dipertanggungjawabkan secara hukum. Namun, kini muncul lagi kejadian yang sama yaitu penganiayaan terhadap Mahasiswa PMKRI Cabang Ruteng.

Ia menyebut, peristiwa penganiayaan ini jelas telah membuat noda hitam dalam karir profesi mantan Kapolres Manggarai Marselis S. Karong, yang baru saja dimutasi.

"Hal ini, juga akan menjadi kampanye buruk dalam Pilkada, karena Marselis S. Karong akan menjadi calon Bupati Manggarai Timur, sekaligus memberi beban psikologis kepada Kapolda NTT yang baru Irjen Pol. Raja Erizman, karena peristiwa ini telah menghadapkan Institusi Polri di satu pihak dan Institusi PMKRI serta Masyarakat Manggarai di pihak lain secara head to head mengenai tuntutan terhadap Polres Manggarai untuk tetap konsisten melakukan Pemberantasan Korupsi dan Pungli yang marak terjadi di internal Polres Manggarai," pungkas dia.


Ervan Tou - Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI