Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Pilkada NTT Bukan Ajang Saling "Memfitnah" Apalagi "Mencaci Maki"
Ket. Foto: Willy Watu, Ketua Forum Pemuda NTT untuk Pemilu Bermartabat
Matakatolik.com - Belum juga masuk tahapan kampanye, tapi suhu politik di NTT menjelang Pilkada NTT sudah mulai hangat, terutama di jagat maya media sosial. Bahkan saling serang dengan aneka macam fitnah mulai dikeluarkan oleh para tim sukses masing-masing calon.
"Partisipasi publik itu tentu saja baik tetapi harus disampaikan dalam koridor yang beretika, bermain di level gagasan dan program bukan mendiskreditkan pasangan calon dengan serangan yang sifatnya personal, apalagi kalau sifatnya fitnah," kata Ketua Forum Untuk Pemilu NTT Bermartabat, Willy Watu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 21/12/2017.
Menurut dia, 4 pasangan calon yang maju adalah putra-putra terbaik asal NTT dan karena itu sangat tidak tepat dan beretika jika mereka dipojokkan dengan aksi-aksi dari publik NTT sendiri yang jauh dari kata beradab. "Kalau kita perhatikan media sosial, tampaknya rivalitas dalam nuansa yang sarkastis itu tampak. Padahal rivalitas yang positif adalah adu program dan gagasan serta disampaikan dengan bahasa yang juga santun," jelas Willy yang adalah juga advokat asal Ngada, NTT tersebut.
Willy sendiri mengaku kagum dengan para kandidat yang tetap memperlihatkan politik bermartabat. Dia mengambil contoh, pasangan calon Marianus Sae yang melalui alun facebooknya mengucapkan selamat kepada pasangan Victory-Joss yang sudah mendeklarasikan diri kemarin di Kupang. "Selamat saya ucapkan kepada kakak Viktor Bungtilu Laiskodat dan kakak Josef Nai Soi yang kemarin telah melakukan deklarasi pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di Lapangan Sitarda Kupang. Kehadiran pasangan kakak Viktor dan kakak Josef memberikan warna tersendiri dalam kontestasi Pilgub NTT 2018. Salam hormat untuk kakak berdua," demikian ditulis Marianus yang diusung oleh PDIP dan PKB tersebut.
Willy berharap agar kontestasi Pilkada NTT mendatang adalah benar-benar adu gagasan dan program serta kinerja. "Siapa yang memang benar benar memiliki program terbaik dan terukur sesuai kebutuhan NTT dan tentu saja figur yang jelas memiliki rekam kinerja baik itu pantas didukung. Sudah tidak masanya lagi kita memakai cara-cara barbar dalam politik. Kita orang NTT tunjukkan bahwa kita bisa berdemokrasi secara sehat," pungkasnya.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar