Headline News

Kehadiran Vox Point Indonesia di Papua Diharapkan Menjadi Spirit Perjuangan


Ket Foto: Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati saat menyampaikan sambutan di acara Pelantikan Vox Point Indonesia Papua, Minggu 17 Desember 2017. (Foto : Ervan Tou)

Matakatolik.com-Kehadiran Vox Point Indonesia di Papua diharapkan menjadi lambang dan spirit perjuangan untuk menegakkan keadilan dan terutama pemerataan kesejahteraan. Untuk mencapai cita-cita itu, umat Katolik di Papua harus bersatu. Bersatu dalam visi, bersatu dalam misi.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati dalam sambutannya saat melantik Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia Papua dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Vox Point Indonesia Se-Papua, di gedung Vertentes (Gereja Katedral Lama), Merauke, Papua, Minggu (17/12/2017).

Menurut Handojo, untuk mewujudkan visi dan misi Vox Point Indonesia bukan suatu pekerjaan yang mudah. Namun, kata dia, dengan semangat kerja keras dan kerja bersama, organisasi Vox Point Indonesia ini bisa menghasilkan sesuatu yang lebih terarah dalam memperjuangan aspirasi umat Katolik, khususnya di Papua.

Walaupun Vox Point Indonesia baru didirikan 21 bulan yang lalu, namun pergerakan dan kiprah Vox Point Indonesia mempunyai tujuan, mempunyai arah, mempunyai tolok ukur keberhasilan.

Ia menyebut tiga hal yang perlu diperhatikan dalam rangka memberdayakan organisasi Vox Point Indonesia.

Pertama, Vox Point Indonesia harus ambil bagian secara aktif dalam Pilkada 2018 dan Pileg/Pilpres pada 2019. Umat Katolik harus teredukasi untuk mau berpartisipasi aktif dalam Pilkada, Pileg dan Pilpres. Menurut dia, apabila kita apatis maka nasib kita ditentukan oleh orang lain.

“Ini tugas berat bagi pengurus Vox. Bagaiman mengedukasi agar setiap umat Katolik menyadari bahwa perjuangan menuju kesejahteraan dimulai dari pesta demokrasi. Politik bukan sesuatu yang tabu, kotor, namun sebaliknya merupakan perjuangan yang mulia karena kesejahteraan dimulai dari kepedulian kita di bidang politik,” ungkapnya.

Umat Katolik, kata dia, diharapkan dapat memperjuangkan kader terbaiknya untuk dapat menjadi Bupati, Gubernur dan juga menjadi wakil rakyat di DPRD tingkat 1 dan 2.  Umat Katolik juga diharapkan dapat rendah hati, mau diatur dan tidak berebut menjadi anggota legislatif yang malah kemudian tidak ada satu pun yang terpilih.

“Harus dapat belajar dari pengalaman masa lalu. Kita perbaiki saat Pileg yang akan datang.  Pengurus Vox mempunyai tanggung jawab menciptakan suasana keteraturan, ketaatan, kedisiplinan yang tinggi. Vox harus bisa bekerjasama dengan komisi Kerawam dalam memetakan strategi perolehan  suara yang efektif,” ungkapnya.

Kedua, kata Handojo, Vox Point Indonesia harus dapat mendidik kader awam Katolik yang mempunyai passion di bidang politik kemasyarakatan.

Ia mengajak pengurus Vox Point Indonesia Daerah Papua untuk mampu memberikan pembekalan secara teratur dan terukur sehingga kader-kader awam Katolik dapat mempersiapkan diri, yang nantinya mempunyai kompetensi memadai untuk menjadi eksekutif, legislatif ataupun jabatan-jabatan publik lainnya.

“Di Jakarta, Vox Point Indonesia Nasional telah mendidik minimal 170 kader awam Katolik dari berbagai daerah termasuk Papua yang kita sebut REKPOL atau Rekoleksi Politik. Dalam pembekalan ini, kader awam Katolik dipersiapkan secara sistematis dari pengenalan ajaran Sosial Gereja sampai pada hal tehnis megelola negara,” sebut Handojo.

Ketiga, Vox Point Indonesia harus dapat menyajikan topik-topik kajian singkat tentang situasi kebangsaan, situasi Pemerintahan, situasi perekonomian dan sebagainya.

“Dibutuhkan kajian-kajian akademis, kajian praktis dari para pemangku jabatan yang bergabung di Dewan Pakar sehingga Vox Point Indonesia dapat berkarya sesuai visi kebangsaannya,” tegas dia.

Dengan memperhatikan tiga point di atas, ia berharap kehadiran Vox Point Indonesia dapat membuka cakrawala baru di Papua.

Ia optimis, perjuangan akan makin mudah apabila Vox Point Indonesia di Papua dapat bersuara dan mendapatkan tanggapan dari berbagai Vox daerah lain sebagai sebuah kesatuan yang solid di tengah dinamika politik yang makin keras.

“Vox mempunyai jati diri dan harus tetap konsisten dengan visi kebangsaannya yang harus berjuang untuk mempersatukan bukan memecah-belah,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa perjuangan Vox Point Indonesia bukan perjuangan partai, bukan perjuangan kelompok, bukan perjuangan untuk kepentingan sesaat namun perjuangan Vox Point Indonesia adalah untuk mempertahankan 4 konsensus dasar yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Perjuangan Vox Point Indonesia adalah bersama Pemerintah yang sah, mempertahankan 4 konsensus dasar Negara Indonesia,” katanya.

Dikatakan Handojo, visi kebangsaan yang dimaksud adalah selalu berusaha menjaga NKRI dengan cara membuka pintu dialog bagi pihak-pihak yang ingin mengubah bentuk negara, tetapi juga memberikan rambu-rambu yang tegas dalam menjaga kebhinnekaan, menjaga ideologi bangsa, Pancasila, serta mempertahankan sumber hukum kita , UUD 1945.

Ia juga berharap agar kehadiran Vox Point Indonesia di Papua dapat menjadi perekat kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.

Ervan Tou - Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI