Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Yogyakarta SIAP Menyambut OMK dari 29 Negara di Asian Youth Day ke-7
Matakatolik.com-Asian Youth Day (AYD) 2017 ke-7 akan diselenggarakan di Yogyakarta, Indonesia, pada 30 Juli – 9 Agustus 2017. Setelah sebelumnya diadakan di Daejeon, Korea Selatan, pada tahun 2014.
Kegiatan yang merupakan ajang pertemuan Orang Muda Katolik se-Asia ini akan kembali mengumpulkan 3.000 orang muda Katolik dari 29 negara Asia.
Tema yang disampaikan pada AYD 2017 adalah “Joyful Asian Youth: Living the Gospel in Multicultural Asia!”.
Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo dalam acara konferensi pers di Kantor KWI Jakarta mengatakan sebagai berikut.
“Asian Youth Day (AYD) diadakan setiap 3-5 tahun sekali sejak tahun 1999 di area Asia. Tujuannya kata uskup Jakarta ini, untuk mengajak orang muda se-Asia dalam mempromosikan budaya solidaritas dan membangun kesadaran yang mendalam mengenai tugas mereka di gereja dan masyarakat.
“Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia yang telah diberi kepercayaan menjadi tuan rumah AYD 2017,” jelas Mgr. Suharyo.
Kami berharap lanjutnya, seluruh Orang Muda Katolik di Indonesia dan Asia dapat turut serta dalam semangat tema yang diadakan dengan semakin memahami pentingnya kebersamaan di tengah perbedaan.
Sementara ketua Komisi Kepemudaan KWI Mgr. Pius Riana Prapdi mengatakan, Tema AYD 2017 ini apabila diterjemahkan dapat berarti ‘Suka Cita Injil di Tengah Masyarakat Asia Yang Majemuk’.
“Kali ini AYD menekankan pentingnya merayakan perbedaan dalam masyaraka multikultural. Sesuai dengan visi dan misi Komisi Kepemudaan KWI, kami ingin mengajak Orang Muda Katolik di Asia untuk mengembangkan diri, menumbuhkan solidaritas, kepekaan sosial terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa di Asia, seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, pelanggaran HAM, narkoba, intoleransi, ketidakadilan,” tegas Mgr. Pius.
Saat ini lanjutnya perbedaan merupakan aset yang seharusnya dapat kita manfaatkan.
“Kemajemukan bangsa Asia justru menjadi modal utama Orang Muda Katolik untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Lewat perjumpaan di antara orang muda Katolik, dari berbagai negara, diharapkan mereka dapat berbagi pengalaman, refleksi iman maupun wawasan, sehingga memperkokoh komitmen keyakinan demi masa depan mereka yang lebih baik.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar