Matakatolik.com - Saya sangat berharap dan rindu sekali suasana bangsa kita ini seperti domba-domba yang baik. Karena itu misi Gereja, misi Yesus sebagai Raja, ingin agar bangsa ini menjadi domba-domba yang baik.
Hal itu dikatakan Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Bandung Romo Yustinus Hilman Pujiatmoko Pr, dalam khotbanya pada misa pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia Jawa Barat, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Vox Point Indonesia Bandung Raya dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Vox Point Indonesia Purwakarta, di Grand Preanger, Bandung, Minggu (26/11/2017).
Menurut dia, bangsa Indonesia masih jauh dari harapan dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia. Maka, salah satu tujuan terbentuknya Vox Point Indonesia ingin agar bangsa ini menjadi domba yang baik. “Sehingga bersyukur dibentuklah Vox Point Indonesia ini,” kata dia.
Romo Hilman mengatakan untuk menjadi domba yang baik harus dimulai dari diri kita sendiri. “Karena, kita tak bisa menyuruh orang lain menjadi domba kalau diri kita sendiri masih menjadi kambing,” ungkapnya.
“Tapi menarik di sini bahwa ada hadiah yang diberikan Tuhan kepada para pengurus Vox Point Indonesia yaitu berbicara mengenai domba dan kambing,” sambungnya.
Ia berharap agar para pengurus yang dilantik benar-benar menjadi domba yang baik, seperti pesan injil Matius. “Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing” (Ayat 32 dari Bacaan Mat : 31 – 46)”. “Bacaan Injil hari ini, gambaran domba dan kambing sangat jelas,” kata dia.
Oleh karena itu, ia meminta agar kita harus mengakui segala kelemahan kita dan minta dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi domba yang baik. Sebagai manusia, kata Romo Hilman, kita harus mengakui kelemahan kita.
“Dalam hal tertentu, kita kadang-kadang jadi kambing. Secara manusiawi, kadang susah untuk dilepaskan. Tapi berkat bantuan Tuhan, bahkan hari ini Tuhan sebagai raja akan memebntuk diri kita menjadi domba-domba yang baik,” tegasnya.
“Ketika ada orang yang lapar, dia punya kepekaan langsung memberi makan. Ketika ada orang yang haus, dia menjadi peka untuk memberi minum. Ketika ada orang dalam penjara dia punya kepekaan untuk berkunjung. Karena Yesus sendiri rindu agar kita jadi domba yang baik,” pungkasnya.
Ervan Tou - Matakatolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar