Headline News

Suripto: Toleransi Harga Mati


Matakatolik.com-Indonesia sejatinya memang beragam. Beragam suku, agama, ras, bahasa,dll. Setiap perbedaan ini mesti dilihat sebagai anugrah yang luar biasa. Keberagaman harus menjadi perekat persatuan dan kesatuan demi terwujudnya bangsa yang penuh toleransi.

Karenanya, setiap anak bangsa harus berkomitmen untuk menjaga dan merawat  setiap perbedaan yang ada.

Hal ini menjadi komitmen Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Soloidaritas Indonesia (PSI) No. Urut 2, Suripto jika nanti dirinya mendapat mandat masyarakat untuk duduk sebagai anggota DPR RI.

“Toleransi adalah harga mati bagi saya. Keberagaman bangsa ini harus kita jaga, rawat, karena karena perbedaan-perbedaan inilah kemudian yang membuat bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Semua perbedaan ini harus dilihat sebagai anugrah yang bisa saja tidak dimiliki bangsa lain. Karena itu, jika saya dipercayakan oleh masyarakat pada kontestasi pileg tahun ini, maka sikap toleransi  antara masyarakat akan menjadi salah satu nilai yang saya perjuangkan,” tulis Suripto kepada Matakatolik.com melalui pesan whatsapp, selasa, 19/2/2019.

Caleg yang bertarung di daerah pemilihan Jakarta 2 yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri ini menegaskan sikap toleransi merupkan bagian dari nilai-nilai kebangsaan yang pada kodrtanya harus diperjuangkan.

“Toleransi harus dirawat sebagai salah satu dari nilai-nilai kebangsaan yang menjadi kekayaan bangsa,” tegas Suripto.

Komitmen Suripto untuk mejaga toleransi ini dilatari oleh semakin semarknya sikap intoleran. Menurutnya, sikap intoleran belakangan ini banyak terjadi karena perkembangan dan pengunaan media komunikasi yang semakin sulit dibendung.

“Saya melihat akhir-akhir ini semakin semaraknya sikap intoleran sangat dipengruhi oleh penggunaan alat komunikasi. Banyak orang yang memanfaatkan alat komunikasinya secara salah. Misalnya menyebarkan berita-berita bohong yang bisa memicu terjadinya konflik di tengah masyarakat,” jelas Suripto.

Karena itu, Suripto mengusulkan adanya kontrol yang tegas terhadap  media komunikasi.

“Tentu saja perlu control yang tegas terhadap media. Mungkin hal itu kemudian mengancam kebebasan berekspresi, tapi menjadi paradox dalam demokrasi  bila kebebasan yang dijamin oleh konstitusi  tersebut dimanfaatkan oleh mereka yang tidak toleran terhadap perbedaan,” tutup Suripto.

North

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI